Kata Sambutan Ketua Presidium Dewan Pengurus Pusat dalam rangka peringatan ulang tahun ke-98, 26 Juni 2022

25/06/2022

23/08/2019

DIRGAHAYU WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA


Perbedaan adalah Anugerah: Mari Menyatukan Hati dalam Kebersamaan Membangun Negri


Salam Nusantara dan Salam Sehat untuk Semua
Selamat merayakan ulang tahun Wanita Katolik Republik Indonesia yang ke-98, dua tahun lagi kita akan merayakan 100 tahun – usia satu abad organisasi tercinta ini. Pada kesempatan ini kita patut panjatkan puji dan syukur kepada Allah Yang MahaRahim karena dengan berkatNya kita dapat merayakan ulang tahun Organisasi yang ke-98 pada tahun 2022 ini dalam suasana sederhana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.


Ibu-ibu Wanita Katolik RI di seluruh penjuru Nusantara yang saya kasihi,
Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Wanita Katolik RI di seluruh penjuru tanah air, juga kepada para pengurus di semua jenjang kepengurusan yang telah merawat keberadaan organisasi dan menjamin keberlangsung kegiatan dalam situasi Pandemi COVID-19. Secara khusus apresiasi dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada para Pimpinan di semua jenjang yang telah menjadi motor penggerak seluruh program dan kegiatan di wilayah kerja masing-masing.


Situasi Pendemi COVID-19 telah berangsur mereda, dan kegiatan kehidupan masyarakat berangsur pulih, memberikan harapan baik kepada kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Dalam situasi yang disebut sebagai new normal, kita semua perlu membangun habitus baru – kebiasaan dengan pola hidup sehat dan saling memperhatikan satu sama lain dalam rangka menjaga imunitas dan kesehatan bersama. Oleh karena itu, ulang tahun ke-98 pada tahun 2022 ini mengambil tema Perbedaan adalah Anugerah: Mari Menyatukan Hati dalam Kebersamaan Membangun Negri.


Mari kita melanjutkan semua program dan kegiatan yang telah direncanakan dan selama ini tertunda pelaksanaannya. Mari kita bergandeng tangan membantu pemerintah secara nasional dan pemerintah daerah, serta program pastoral keuskupan dan paroki. Kemitraan yang telah dibangun di lingkaran organisasi perempuan tingkat nasional dan daerah perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar isu dan permasalahan perempuan dan anak dapat ditangani bersama.


Ibu-ibu terkasih,

Perjuangan menegakkan harkat dan martabat perempuan adalah ‘roh’ keberadaan Wanita Katolik Republik Indonesia. Organisasi kemasyarakatan perempuan katolik ini diproklamirkan pada tanggal 26 Juni 1924 dengan nama Poesara Wanita Katholiek. Keprihatinan dan keberpihakan kepada buruh perempuan pabrik cerutu zaman itu menggugah hati sekelompok perempuan muda untuk memperjuangkan kesejahteraan hidup para buruh perempuan. Rerum Novarum, ensiklik pertama yang dikeluarkan Paus Leo XIII tahun 1891 tentang kondisi kelas pekerja, menjadi dasar para pendiri Wanita Katolik RI melakukan negosiasi dengan pimpinan pabrik waktu itu.


Keberadaan Wanita Katolik RI menunjukkan bahwa gerakan perempuan sudah ada di Indonesia, sebelum Kemerdekaan. Sembilan puluh empat tahun lalu, tepatnya 22-25 Desember tahun 1928, diselenggarakan Kongres Perempuan I – inilah kebangkitan Gerakan Perempuan di tanah air. Inisiator Kongres Perempuan I adalah sejumlah organisasi perempuan yang sudah ada jaman itu, diantaranya: Aisyiyah, Wanita Taman Siswa, (Poesara) Wanita Katholiek (Sekarang: Wanita Katolik RI), dan beberapa ikatan pemuda seperti jong java, jong celebes.


Sampai sekarang, visi Wanita Katolik RI tidak berubah, yaitu organisasi yang mandiri, bersifat sosial aktif, memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam menjalankan karya pengabdian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama serta menegakkan harkat dan martabat manusia.
Ibu-ibu, jangan pernah mengubah visi-misi Organisasi ini – Wanita Katolik RI akan tetap tegak berdiri dan berjalan dalam visi-misi yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta tetap memegang teguh Pancasila dan UUD 1945, dengan landasan moral Katolik – Injil dan Ajaran Sosial Gereja.


Akhirnya, saya ingin mengajak kita semua untuk turut membangun kembali. Masa Pandemi COVID telah mengubah tata kehidupan manusia di seluruh dunia. Pada masa-masa pemulihan sekarang ini, yang terutama perlu dilakukan adalah mengubah pola hidup dan pola pikir. Selama masa pandemi, anugerah luar biasa yang kita peroleh adalah dapat bersilaturahmi dan berkomunikasi dalam jarak jauh sekalipun. Dan kondisi ini mendorong perkembangan teknologi digital lebih cepat. Kita perlu belajar menyesuaikan diri, mengubah pola pikir dan pola kerja – hidup dengan teknologi digital.


Namun demikian, kita perlu tetap melestarikan prinsip dan nilai-nilai tradisional khususnya gotong royong. Nilai-nilai luhur gotong royong merupakan salah satu kekayaan tradisional bersama local wisdom lain yang perlu kita pertahankan dan hidupi dalam rangka bergerak bersama menuju masa depan yang lebih sejahtera berkeadilan bagi masyarakat luas – bonum commune.


Sekali lagi, selamat ulang tahun untuk kita semua, semoga Tuhan yang Maha Esa selalu mendampingi kita dalam berkarya.


Jakarta, 26 Juni 2022
Presidium Wanita Katolik RI
Ketua,

ttd
Justina Rostiawati